Marco dengan Tjokroaminoto

Perbandingan makna satria antara Marco dengan Tjokroaminoto:

Sang satria mendapat bentuk yang lebih jelas dalam latar ini. Ia adalah "pembela bangsa" dan mandatnya terletak pada pengorbanan yang dilakukannya demi bangsa. Ia tidak lagi menjadi satria "di bawah perlindungan pemerintah," karena pemerintah adalah boeto hidjo, alias boeta poegoeng. 

Jika masih ada yang bergaya seperti satria di bawah perlindungan pemerintah, mereka pasti bukan satria sejati. Mereka adalah satria "tjari enak" alias "satria palsoe", atau meminjam kata-kata Tjipto (Tjipto Mangoenkoesoemo--red.), "satria maling" alias "satria pengoetil". Yang penting sekarang bukan hanya kata-katanya, tetapi juga tindakan yang membuktikan pengorbanannya, tindakan teladan sebagai perluasan dari bahasa. 

Dengan transformasi gagasan satria ini, makna penjara berubah. Penjara kini dilihat sebagai tempat bertapa atau semadi, tempat satria muncul dengan moral yang bertambah kuat. (TS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar